Ketika Kesetiakawanan Harus Dibayar Mahal
Kamis, 11 April 2013
Edit
Kesetiakawanan adalah salah satu sifat terpuji yang harusnya dimiliki setiap manusia mengingat perannya sebagai mahluk sosial. Setia sebagai kata dasarnya memiliki arti sebagai sebuah tindakan dan komitmen untuk menyayangi,menjaga dan juga membela sesuatu yang dicintainya. Sedangkan kawan tentu saja kita sudah tau artinya. Kesetiakawanan berarti tindakan dan juga komitmen kita untuk menyayangi,menjaga dan mencintai sahabat kita baik ketika dia sedih atau pun senang,bahagia atau pun berduka,berjaya maupun teraniaya. Dan biasanya kesetiakawanan akan teruji ketangguhannya ketika sahabat kita sedang dalam keadaan yang tidak bahagia,terpuruk maupun teraniaya. Keberadaan kita sebagai sahabat yang sudah semestinya bisa merangkul,memberinya semangat dan kalau bisa memberinya jalan keluar atas apa yang dialami sahabat kita.
Ketika sahabat kita diperlakukan tidak adil atau pun teraniaya tentu kita ingin sekali membelanya,dan itu adalah salah satu bentuk kesetiakawanan.
Tentu kita semua tahu kasus penyerangan di ikuti pembunuhan yang dilakukan beberapa oknum anggota kopassus terhadap 4 orang nara pidana pembunuh Serka Heru Santosa di Lapas Cebongan Sleman,Yogyakarta. Empat orang narapidana yang juga preman itu diadili sendiri oleh para teman-teman dari serka heru santosa atas nama solidaritas. Banyak orang yang mengutuk tindakan yang mereka lakukan,tapi banyak juga yang mendukung atau setidaknya bersimpati atas tindakan yang mereka lakukan. Masyarakat yang mendukung tentu saja prihatin dengan kematian serka Heru Santosa dan mungkin masyarakat juga sudah muak dengan aksi premanisme yang menghantui hampir diseluruh kota besar di Indonesia .Atau sudah tidak percaya dengan institusi penegak hukum yang terkesan setengah hati dalam memberantas aksi premanisme. Yang jelas bagi para pelaku penembakan mungkin saja aksi kesetiakawanan mereka apapun dalihnya akan berakibat fatal bagi karier dan kelangsungan hidup mereka. Belum lagi hukuman yang harus mereka tanggung.
Satu kasus tindakan kesetiakawanan yang berakibat fatal juga terjadi pada 1300 orang buruh sebuah pabrik sepatu di Tangerang beberapa waktu lalu,,mereka di PHK masal gara membela temannya yang dijadikan tahanan atas sms bernada ancaman yang dikirimkannya. Kasus ini bermula ketika seorang buruh meminta ijin kepada pihak perusahaan untuk pulang merawat anaknya yang sedang sakit DBD dirumah. Tapi ibu itu tidak diberikan ijin pulang segera,dan malang baginya karena anaknya itu kemudian meninggal dunia. Marah,sedih,kecewa dan kesal kemudian ia lampiaskan dengan mengirimkan sms bernada ancaman kepada perusahaan. SMS itu menyatakan bahwa dia akan mengebom pabrik yang bersikap tidak manusiawi itu. Dan lagi-lagi kemalangan menimpa ibu itu karena pihak perusahaan tidak terima dan melaporkannya kepolisi,dan akhirnya ibu itu masuk penjara. Perasaan sedih dan merasa bahwa teman buruh mereka diperlakukan sewenang-wenang membuat para sahabatnya menggelar demo besar-besaran. Tapi lagi-lagi mereka hanya orang kecil yang bermimpi untuk mendapat sedikit keadilan dan mereka semua akhirnya diusir dari perusahaan karena membela temannya.
Kedua contoh tindakan kesetiakawanan yang berakibat fatal diatas adalah sebuah bentuk ujian terhadap nilai dari rasa kesetiakawanan itu sendiri,apa mereka salah atas tindakan yang mereka ambil?
Menurut saya itu tergantung dari sudut pandang kita,dan kalau menurut saya jika mereka yakin melakukan sesuatu yang benar,maka percayalah imbalan baik atas pengorbanan besar yang mereka lakukan terhadap kesetiakawan akan diberikan dan indah pada waktunya nanti.
Ketika sahabat kita diperlakukan tidak adil atau pun teraniaya tentu kita ingin sekali membelanya,dan itu adalah salah satu bentuk kesetiakawanan.
ilustrasi : friends-fingers.jpeg |
Satu kasus tindakan kesetiakawanan yang berakibat fatal juga terjadi pada 1300 orang buruh sebuah pabrik sepatu di Tangerang beberapa waktu lalu,,mereka di PHK masal gara membela temannya yang dijadikan tahanan atas sms bernada ancaman yang dikirimkannya. Kasus ini bermula ketika seorang buruh meminta ijin kepada pihak perusahaan untuk pulang merawat anaknya yang sedang sakit DBD dirumah. Tapi ibu itu tidak diberikan ijin pulang segera,dan malang baginya karena anaknya itu kemudian meninggal dunia. Marah,sedih,kecewa dan kesal kemudian ia lampiaskan dengan mengirimkan sms bernada ancaman kepada perusahaan. SMS itu menyatakan bahwa dia akan mengebom pabrik yang bersikap tidak manusiawi itu. Dan lagi-lagi kemalangan menimpa ibu itu karena pihak perusahaan tidak terima dan melaporkannya kepolisi,dan akhirnya ibu itu masuk penjara. Perasaan sedih dan merasa bahwa teman buruh mereka diperlakukan sewenang-wenang membuat para sahabatnya menggelar demo besar-besaran. Tapi lagi-lagi mereka hanya orang kecil yang bermimpi untuk mendapat sedikit keadilan dan mereka semua akhirnya diusir dari perusahaan karena membela temannya.
Kedua contoh tindakan kesetiakawanan yang berakibat fatal diatas adalah sebuah bentuk ujian terhadap nilai dari rasa kesetiakawanan itu sendiri,apa mereka salah atas tindakan yang mereka ambil?
Menurut saya itu tergantung dari sudut pandang kita,dan kalau menurut saya jika mereka yakin melakukan sesuatu yang benar,maka percayalah imbalan baik atas pengorbanan besar yang mereka lakukan terhadap kesetiakawan akan diberikan dan indah pada waktunya nanti.