Penyayang Binatang atau Penyiksa Binatang

Penyayang Binatang atau Penyiksa Binatang

Sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna tentulah kita diwajibkan untuk lebih bisa menjaga dan menyayangi bumi beserta isinya yang telah diciptakan Tuhan. Bumi diciptakan bukan untuk kita sendiri tapi untuk makhluk lain yang menghuni bumi ini. Dan disinilah peran manusia sangat penting,dalam menjalani interaksi dengan makhluk lain demi kelangsungan hidup yang lebih baik.

Binatang adalah salah satu penghuni bumi yang paling sering berinteraksi dengan kita. Dan di sinilah rasa cinta kadang tumbuh diantara kita. Sama halnya dengan cinta kita terhadap sesama manusia,kadang kita juga ingin memiliki binatang yang kita cintai itu,ingin dia selalu berada disisi kita,dihadapan kita setiap saat atau setidaknya setiap kali kita ingin melihatnya. Dan mulailah muncul istilah "pecinta binatang" atau "Penyayang Binatang"

Beberapa binatang yang sering dipelihara manusia diantaranya anjing,kucing,kelinci,hamster dan lain-lain. Lalu ada juga yang namanya binatang ternak,ada sapi,kuda,kambing,ayam dan lain sebagainya. Ada  kalanya binatang ternak ini juga bisa berubah menjadi binatang kesayangan,mungkin salah satunya disebabkan oleh kedekatan emosi yang kita bangun saat kita memelihara mereka dan memperlakukan mereka dengan baik dan penuh kasih sayang.

Dari beberapa binatang yang pernah saya lihat dipelihara oleh manusia,yang paling mengherankan adalah orang-orang yang memelihara binatang-binatang langka. Saya pernah melihat tetangga saya memelihara seekor burung garuda selama bertahun-tahun.

Burung itu diletakkan di sebuah kandang yang di buat mirip kandang ayam. Lalu saya bertanya pada bapak itu,burung apa itu pak?" lalu dia menjawab dengan nada penuh kebanggaan "burung garuda neng!' Awalnya saya takjub. Wouw burung yang hanya bisa saya lihat dilambang negara kita itu sekarang bisa saya lihat secara langsung.

Lalu bapak itu berkata lagi, "Ini sudah ditawar 3 juta cuman nggak saya kasih ,sayang" saya manggut-manggut. Karena bapak itu rumahnya dipinggir jalan yang sering saya lalui,saya sering melihat burung itu bertengger di dahan kayu didalam kandangnya yang mirip kandang ayam,saya sering menggodanya dengan menirukan suaranya,dan dia langsung menjawab.

Tapi karena sering mengamatinya saya jadi seperti merasakan kesedihan dari teriakkan suara yang dia buat. Suatu hari saya melihatnya dengan sangat iba,kenapa burung besar yang punya cerita hebat,kemampuan hebat bahkan dijadikan lambang negara ini,hidup disebuah kandang seadanya seperti ini.

Dia tidak bisa terbang dan bertengger bengong mengamati cakrawala yang harusnya miliknya. Langit luas yang harusnya jadi angkasanya. Dia bertengger dikandang sempit dan tak bisa ke mana-mana. Manusia itu telah memenjarakannya demi kesenangan dirinya sendiri,tanpa pernah berfikir  bahwa burung itu harusnya punya kehidupanya sendiri. Dia berhak hidup bebas,dia layak bahagia bersama komunitasnya,dia berhak ikut menikmati bumi ini dengan gembira dan dengan sepuas-puasnya.

Burung itu hanyalah salah satu contoh betapa egoisnya kita sebagai manusia,banyak sekali binatang-binatang malang yang bernasib sama bahkan lebih buruk dari dia. Misalnya diburu dan dibunuh oleh manusia demi hobi dan kesenangannya sendiri.

Jadi selalu pastikan kebahagiaan binatang peliharaan kita,bukan hanya kesenangan kita memelihara mereka. Agar kita benar-benar menjadi seorang penyayang binatang,bukan penyiksa binatang.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel