Alasan Mengapa Makanan Pedas Mempercepat Tumbuhnya Uban

Makanan Pedas Mempercepat Tumbuhnya Uban

Beberapa waktu yang lalu,Indonesia pernah dilanda krisis salah satu bahan makanan pokok maha penting dinegara ini. Cabai mahal saudara-saudara. Entah karena ulah para kartel atau masalah cuaca,yang jelas harga cabai yang menembus harga Rp.100.000,- per kilo mengalahkan harga daging sapi ini,benar-benar membuat kepala kita pusing.

Bagi masyarakat Indonesia makan makanan pedas itu hukumnya fardhu ain. "Nggak Pedas,nggak nendang,gak nafsu makan" katanya.
Hampir semua kuliner khas daerah dinusantara yang digemari masyarakatnya memang sebagian besar memakai cabe sebagai bumbu dasarnya. Rendang dari padang,sambal-sambalan dari dataran Sunda dan nusantara,Pecel,lotek,gado-gado semuanya menggunakan cabai.

Namun Anda tak perlu resah kalau harus mengurangi konsumsi cabai. Karena ternyata makan cabai secara berlebihan dapat berakibat tidak baik bagi tubuh kita loh. Mulai dari gangguan pencernakan sampai gangguan psikis,mari kita bahas satu-satu;

1. Gangguan Pencernakan.

Untuk yang satu ini kita sudah banyak yang tahu ya,jika banyak mengkonsumsi cabai atau makanan pedas akan membuat perut kita mulas,bahkan menyebabkan diare akut. Jadi kurangi makan cabai jika pencernakan Anda tak sekuat lambungnya Master Limbat.

2.Memicu Stress

Ternyata ungkapan makan cabai bisa membuat mulutmu jadi tambah pedas alias galak memang benar. Menurut penelitian konsumsi cabai yang berlebihan bisa memicu stress yang mengakibatkan Anda jadi gampang emosi
.
3.Memicu Rambut Beruban

Nah ini yang belum banyak diketahui masyarakat. Makan makanan pedas berlebihan ternyata bisa mengakibatkan gangguan kesehatan pada rambut. Kulit kepala jadi kering dan hal itu dapat memicu tumbuhnya uban lebih cepat dan tambah banyak.

Nah itu tadi pembahasan kita tentang dampak negatif mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan. Namun jika dikonsumsi sewajarnya,tetap bermanfaat dan menambah nikmat tak terelakkan koq.  Jadi selamat makan dan jangan lupa share untuk tetap berbagi kebaikan.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel