Apa Sih Penyakit Antibody NMDA Reseptor Di Film "Brain On Fire" itu?
Minggu, 10 Maret 2019
Edit
Film bergenre drama medical "Brain On Fire" yang dibintangi aktris cantik Chloe Gretz Moretz membuat kita mengenal sebuah penyakit langka yang dinamakan Antibody NMDA Reseptor.
Film "Brain On Fire" memang berdasarkan kisah nyata yang ditulis oleh seorang jurnalis bernama Susannah Cahalan yang pernah menderita penyakit tersebut dan membukukan kisahnya dalam buku best seller berjudul "Brain On Fire : My Month Of Madness". Jadi seperti apakah penyakit langka ini menyerang manusia?
Pengertian Penyakit Antibody NMDA Reseptor Encephalitis
NMDA Reseptor Antibodi Ensefalitis adalah penyakit auto imun yang disebabkan antibodi yang menyerang bagian reseptor otak sehingga terjadi peradangan pada otak. Itulah makanya disebut dengan istilah "Brain On Fire". Peradangan atau inflamasi tersebut menyebabkan gangguan pada fungsi syaraf dan kognitif tubuh.
NMDA sendiri merupakan singkatan dari N- Methyl-D-Aspartate,sebuah protein yang mengontrol impuls listrik di otak manusia. NMDA sangat penting untuk mengontrol kesadaran gerakan manusia,seperti menelan,bernapas,bergerak,berbicara dan lain-lain.
NMDA juga sangat penting karena berhubungan dengan memori otak juga pengambilan keputusan atas dasar penilaian dan persepsi yang semuanya dikerjakan oleh otak. Bayangkan jika fungsi sepenting itu bisa kacau karena adanya penyerangan oleh antibodi.
Antibodi diproduksi oleh tubuh untuk memerangi berbagai virus,bakteri bahkan tumor dalam tubuh manusia. Bagi orang sehat antibodi tidak akan menyerang jaringan penghasilnya sendiri,namun bagi penderita Antybody NMDA Reseptor,itulah yang terjadi dan ini masih jadi misteri dan masih butuh banyak penelitian untuk mengungkap penyebabnya.
Tapi ada sebagian pasien yang mengidap NMDA Reseptor Antibodi Ensefalitis ditemukan adanya tumor di dalam tubuhnya,dan tumor inilah yang di curigai jadi penyebabnya. Namun ada juga yang tidak ditemukan tumor namun mengidap penyakit ini.
Gejala Penyakit Autoimun Antibody NMDA Reseptor Encephalitis
Penyakit auto imun jenisnya memang banyak sekali,tercatat ada sekitar 80 jenis. Penyakit Antibody NMDA Reseptor Enchephalitis adalah yang langka terjadi.
Gejala penderitanya mirip dengan gejala penyakit gangguan jiwa karena mereka jadi berhalusinasi,mudah menangis dan tertawa dalam waktu yang singkat,dan gangguan psikologis lainnya.
Namun lama kelamaan gangguan itu juga akan merembet ke fungsi kognitif seperti kejang-kejang,tidak mampu bicara dan berjalan dengan baik.
Pengobatan Penyakit Autoimun Antibody NMDA Reseptor Encephalitis
Pengobatan penyakit auto imun jenis langka ini butuh kecepatan waktu atau timing yang cepat. Semakin awal penyakit terdeteksi,maka harapan untuk kesembuhan juga semakin besar. Pasien akan diberikan imuno terapi untuk mengendalikan antibodi agar tak menyerang NMDA lagi.
Selain itu pasien juga butuh terapi fisik untuk mengembalikan lagi kemampuan berbicara,berjalan dan menggerakan bagian tubuh lainnya yang terganggu. Dan ini butuh waktu berbulan-bulan serta tim rehabilitasi yang solid.
Obat untuk penyakit langka ini juga terus diteliti dan dikembangkan agar lebih cepat menangani pasien. Sebagai gambaran tentang bagaimana penyakit ini menyerang bisa disaksikan lewat film "Brain On Fire" yang berdasarkan buku kesaksian pasien "Susannah Cahalan" berikut ini.
Film "Brain On Fire" memang berdasarkan kisah nyata yang ditulis oleh seorang jurnalis bernama Susannah Cahalan yang pernah menderita penyakit tersebut dan membukukan kisahnya dalam buku best seller berjudul "Brain On Fire : My Month Of Madness". Jadi seperti apakah penyakit langka ini menyerang manusia?
Pengertian Penyakit Antibody NMDA Reseptor Encephalitis
NMDA Reseptor Antibodi Ensefalitis adalah penyakit auto imun yang disebabkan antibodi yang menyerang bagian reseptor otak sehingga terjadi peradangan pada otak. Itulah makanya disebut dengan istilah "Brain On Fire". Peradangan atau inflamasi tersebut menyebabkan gangguan pada fungsi syaraf dan kognitif tubuh.
NMDA sendiri merupakan singkatan dari N- Methyl-D-Aspartate,sebuah protein yang mengontrol impuls listrik di otak manusia. NMDA sangat penting untuk mengontrol kesadaran gerakan manusia,seperti menelan,bernapas,bergerak,berbicara dan lain-lain.
NMDA juga sangat penting karena berhubungan dengan memori otak juga pengambilan keputusan atas dasar penilaian dan persepsi yang semuanya dikerjakan oleh otak. Bayangkan jika fungsi sepenting itu bisa kacau karena adanya penyerangan oleh antibodi.
Antibodi diproduksi oleh tubuh untuk memerangi berbagai virus,bakteri bahkan tumor dalam tubuh manusia. Bagi orang sehat antibodi tidak akan menyerang jaringan penghasilnya sendiri,namun bagi penderita Antybody NMDA Reseptor,itulah yang terjadi dan ini masih jadi misteri dan masih butuh banyak penelitian untuk mengungkap penyebabnya.
Tapi ada sebagian pasien yang mengidap NMDA Reseptor Antibodi Ensefalitis ditemukan adanya tumor di dalam tubuhnya,dan tumor inilah yang di curigai jadi penyebabnya. Namun ada juga yang tidak ditemukan tumor namun mengidap penyakit ini.
Gejala Penyakit Autoimun Antibody NMDA Reseptor Encephalitis
Penyakit auto imun jenisnya memang banyak sekali,tercatat ada sekitar 80 jenis. Penyakit Antibody NMDA Reseptor Enchephalitis adalah yang langka terjadi.
Gejala penderitanya mirip dengan gejala penyakit gangguan jiwa karena mereka jadi berhalusinasi,mudah menangis dan tertawa dalam waktu yang singkat,dan gangguan psikologis lainnya.
Namun lama kelamaan gangguan itu juga akan merembet ke fungsi kognitif seperti kejang-kejang,tidak mampu bicara dan berjalan dengan baik.
Pengobatan Penyakit Autoimun Antibody NMDA Reseptor Encephalitis
Pengobatan penyakit auto imun jenis langka ini butuh kecepatan waktu atau timing yang cepat. Semakin awal penyakit terdeteksi,maka harapan untuk kesembuhan juga semakin besar. Pasien akan diberikan imuno terapi untuk mengendalikan antibodi agar tak menyerang NMDA lagi.
Selain itu pasien juga butuh terapi fisik untuk mengembalikan lagi kemampuan berbicara,berjalan dan menggerakan bagian tubuh lainnya yang terganggu. Dan ini butuh waktu berbulan-bulan serta tim rehabilitasi yang solid.
Obat untuk penyakit langka ini juga terus diteliti dan dikembangkan agar lebih cepat menangani pasien. Sebagai gambaran tentang bagaimana penyakit ini menyerang bisa disaksikan lewat film "Brain On Fire" yang berdasarkan buku kesaksian pasien "Susannah Cahalan" berikut ini.
